Kamis, 31 Oktober 2013
https://www.youtube.com/watch?v=C9b8k3Pn4oY&list=PLEC727BD0CF108213
https://www.youtube.com/watch?v=C9b8k3Pn4oY&list=PLEC727BD0CF108213
Selasa, 29 Oktober 2013
Dari Pare Desa Singgahan langsung Pesantren di Paiton Jawa Timur - Sendirian
ceritaku seruku - berbagi pengalaman
Dari Pare langsung Pesantren di Paiton
Tanggal 7 Januari 2008.
Tanggal 7 Januari 2008.
saya bersama teman saya inisial 'R' (dia malu disebutkan namanya) pergi
belajar bahasa Inggris ke Desa Singgahan, Kecamatan Pare, Jawa timur.
semua yang ada di Bandung saya tinggalkan sementara, teman, sahabat,
kekasih, n my lovely cycle bike si supra 04 hehe..
pare is called "Kampoeng Inggris".(search google "kampung inggris agar tahu informasi tentang desa tersebut).
kami berangkat by kereta api dari Bandung pukul 5 sore dan sampai pukul 6
pagi keesokan harinya. ini pertama kali perjalanan nekatku. no body who
i knew. apalagi temanku inisial R. ia seorang wanita.
sebelum berangkat saya mengajak teman-teman saya di Bandung. mereka
tidak ada yang mau bergabung. mereka bilang saya harus membuktikan
dahulu, karena memang saya sedikit berlebihan dalam berkata mengajak
mereka - saya bilang bahwa klo belajar disana, pasti bakalan bisa, fasih
dan sebagainya, karena saya juga dapat informasi dari teman H. Malqi
bahwa semua penduduk disana bicara bhs inggris, no bahasa indonesia and
no bahasa java. baik itu saat makan, belajar dan sebagainya. saya pun
tertarik dan saya berjanji pada mereka. "ok, saya buktikan".
Pukul 6 pagi waktu setempat, 8 Januari 2008.
saya berada di stasiun kereta api kediri. saya dan teman saya
benar-benar BLANK. harus naik apa ke Pare atau harus bagaimana. karena
jarak tempuh Kota Kediri dengan Kecamatan pare berkisar 1 jam.
beruntung teman saya menghubungi teman ibunya di kota tersebut, dan
mereka bersedia mengantar kami ke desa singgahan. hahaha... bener-benar
bikin deg degan. ke daerah org namun tiada mengenal daerahnya dan tiada
kenal satu orang pun (nekat.com).
Berkisar pukul 7 pagi saya dan teman saya tiba di desa singgahan. dan
mereka menurunkan kami persis didepan BEC (saya lupa kepanjangannya),
lalu mereka harus kembali lagi karena harus bekerja. BEC adalah sekolah
bahasa inggris yang pendirinya adalah seorang yang mempopulerkan Desa
Singgahan sebagai kampung Inggris. ia yang membuat kecamatan pare
menjadi terkenal sehingga seluruh Indonesia. dan saya juga tidak
menyangka, kecamatan pare sudah seperti kota di kabupaten / kotamadya,
bagaimana tidak. kota nya sudah sangat maju. banyak pusat
belanja,kuliner, bahkan hotel, dan kos-kosan. mungkin karena banyaknya
pelajar dari seluruh Indonesia yang tinggal sementara disana untuk
belajar bahasa (inggris, arab, japan, chinese).
Kembali lagi kami kebingungan, tidak ada tempat tinggal, dan arah
jalannya. setelah mampir ke BEC kami berjalan ke HArvard Course beberapa
meter dari BEC. dan saya dan teman saya tertarik untuk bergabung dalam
programnya. Grammer 1 dan Speaking 1 sedangkan teman saya si R grammer 1
dan Speaking 1 & 2. ternyata si R lebih pintar dari saya hehe..
(jadi malu-maluin.co.id). saya mencoba bergabung dengan program Harvard
Course karena saya bisa meminjam motornya untuk berkelililng mencari kos
- kos an. karena ga ada kos yang campur maka saya dan si R harus
berpisah kos namun bertetangga depan (jagain temen klo ada apa2).klik..
teman kos si R ada yg cantik dari Surabaya hihi..
I had room mates from the other city. i met Mr. ocid from Sulawesi, and Irvan from Madura. they stayed there for 1 year. mmmh.. mereka cukup fasih berbicara bahasa inggris. my boarding house has 3 rooms for student. and i got a big room in front. Kos di pare rata-rata harga per bulannya sekitar 50.000 - 200.000 per bulan. cukup murah. dan 1 kamar bisa sendiri atau bergabung dengan teman-teman lainya maksimal 3 orang per kamar. dan kebanyakan student disana bergabung dalam satu kamar. dan berbagi uang kos. lebih murah hehe..
Teman-teman kos saya sangat menyambut dan mendukung untuk selalu belajar dan beribadah. selain belajar bahasa inggris teman-teman kos pun mendidik saya untuk shalat 5 waktu dan juga mengajariku mengaji. sebenarnya saya yang meminta kepada mereka. terimakasih teman.
Pada hari pertama tinggal di pare, teman merekomendasikan tempat kursus yang bagus untuk belajar Bahasa Inggris, dan benar kebetulan yang pernah saya kunjungi, Harvard dan Bec ajuan mereka, namun karena saya hanya ingin belajar sekitar 3 bulan saja maka saya hanya mengikuti program 1 bulan di Harvard course. sedangkan BEC minimal program 3 - 1 tahun.
9 Januari 2008, Pare.
saya bersama si R pergi berkeliling kota Pare bersama teman-teman kos. mengejutkan bagi saya adalah kursus bahasa di kota Pare termasuk Desa Singgahan ada berkisar 200 tempat kursus bahasa dan berbagai keunggulan program kursus, serta serentak dimulaii program setiap tanggal 11 perbulannya. ada yang terkenal dengan Hapalan Vocabulary nya, ada pula terkenal dengan grammer nya, ada juga terkenal dengan praktik bicaranya, ada yang fokus pada inggris British, Inggris Amerika, bahkan asmara atau kos pun mewajibkan berbahasa inggris dalam kesehariannya. bagusnya lagi, saya seperti anak sekolahan yang harus belajar Bahasa inggris selama 2 jam setiap hari dan hanya libur hari Minggu. benar-benar pelajaran bahasa inggris menempel pada otak saya.
JANJI dan AMANAH. kata-kata tersebut yang selalu di ingat dalam benak saya. saya berjanji kepada teman untuk membuktikan bahwa saya bisa bahasa inggris bila saya belajar di sana. walaupun sebenarnya saya tidak mengerti sekali bahasa inggris. saya tidak mengerti grammer bahkan tidak berani praktik bicara nya. saya BODOH dalam bahasa inggris.
Seminggu pertama belajar. tidak ada satupun grammer yang mudah dicerna di otak saya. tiap detik, tiap jam dan tiap hari saya belajar tetap saja tidak ada yng melekat dalam otak saya. saya berdoa setiap shalat sampai menangis, selalu menangis hanya untuk bisa bicara dan mengerti bahasa inggris karena saya takut malu di hadapan teman-taman saya dan keluarga saya yang telah membiayai saya jauh-jauh belajar ke jawa timur yang sebenarnya juga bisa belajar di kota Bandung atau Lampung. tetap saja tidak melekat padahal saya fokus hanya untuk belajar dan tidak bermain, bahkan komunikasi dengan teman di Bandung pun saya hentikan. karena saya takut mereka bertanya keadaan study saya di Pare (yang sebelum berangkat ke pare saya mengebor-gebor bahwa pasti bisa) pada waktu itu saya banyak bicara dan takut kosong bunyinya. hahaha.., dasar.
(gambar kedua dibawah adalah out door conversation)
I had room mates from the other city. i met Mr. ocid from Sulawesi, and Irvan from Madura. they stayed there for 1 year. mmmh.. mereka cukup fasih berbicara bahasa inggris. my boarding house has 3 rooms for student. and i got a big room in front. Kos di pare rata-rata harga per bulannya sekitar 50.000 - 200.000 per bulan. cukup murah. dan 1 kamar bisa sendiri atau bergabung dengan teman-teman lainya maksimal 3 orang per kamar. dan kebanyakan student disana bergabung dalam satu kamar. dan berbagi uang kos. lebih murah hehe..
Teman-teman kos saya sangat menyambut dan mendukung untuk selalu belajar dan beribadah. selain belajar bahasa inggris teman-teman kos pun mendidik saya untuk shalat 5 waktu dan juga mengajariku mengaji. sebenarnya saya yang meminta kepada mereka. terimakasih teman.
Pada hari pertama tinggal di pare, teman merekomendasikan tempat kursus yang bagus untuk belajar Bahasa Inggris, dan benar kebetulan yang pernah saya kunjungi, Harvard dan Bec ajuan mereka, namun karena saya hanya ingin belajar sekitar 3 bulan saja maka saya hanya mengikuti program 1 bulan di Harvard course. sedangkan BEC minimal program 3 - 1 tahun.
9 Januari 2008, Pare.
saya bersama si R pergi berkeliling kota Pare bersama teman-teman kos. mengejutkan bagi saya adalah kursus bahasa di kota Pare termasuk Desa Singgahan ada berkisar 200 tempat kursus bahasa dan berbagai keunggulan program kursus, serta serentak dimulaii program setiap tanggal 11 perbulannya. ada yang terkenal dengan Hapalan Vocabulary nya, ada pula terkenal dengan grammer nya, ada juga terkenal dengan praktik bicaranya, ada yang fokus pada inggris British, Inggris Amerika, bahkan asmara atau kos pun mewajibkan berbahasa inggris dalam kesehariannya. bagusnya lagi, saya seperti anak sekolahan yang harus belajar Bahasa inggris selama 2 jam setiap hari dan hanya libur hari Minggu. benar-benar pelajaran bahasa inggris menempel pada otak saya.
JANJI dan AMANAH. kata-kata tersebut yang selalu di ingat dalam benak saya. saya berjanji kepada teman untuk membuktikan bahwa saya bisa bahasa inggris bila saya belajar di sana. walaupun sebenarnya saya tidak mengerti sekali bahasa inggris. saya tidak mengerti grammer bahkan tidak berani praktik bicara nya. saya BODOH dalam bahasa inggris.
Seminggu pertama belajar. tidak ada satupun grammer yang mudah dicerna di otak saya. tiap detik, tiap jam dan tiap hari saya belajar tetap saja tidak ada yng melekat dalam otak saya. saya berdoa setiap shalat sampai menangis, selalu menangis hanya untuk bisa bicara dan mengerti bahasa inggris karena saya takut malu di hadapan teman-taman saya dan keluarga saya yang telah membiayai saya jauh-jauh belajar ke jawa timur yang sebenarnya juga bisa belajar di kota Bandung atau Lampung. tetap saja tidak melekat padahal saya fokus hanya untuk belajar dan tidak bermain, bahkan komunikasi dengan teman di Bandung pun saya hentikan. karena saya takut mereka bertanya keadaan study saya di Pare (yang sebelum berangkat ke pare saya mengebor-gebor bahwa pasti bisa) pada waktu itu saya banyak bicara dan takut kosong bunyinya. hahaha.., dasar.
(gambar kedua dibawah adalah out door conversation)
Saya mengikuti program grammer dan speaking tetap saja saya tidak bisa
dan tidak berani bicara
(no self Confindent). saya mencoba juga untuk
mengambil privat Grammer dan Speaking bahasa inggris di SEC pare, jadi
setiap hari selama bulan januari waktu saya benar-benar full untuk
belajar. jam 8 - 10 pagi saya belajar di Harvard Course program Speaking
1 (umum) dan jam 10.30 - jam 1 siang di SEC (privat) dan jam 2 - 4
sore fokus grammer di Harvard Course (umum). dan kembali ke kos belajar
kembali bersama teman-teman kos sampai waktu tidur. setiap hari, detik
dan jam saya tidak pernah lepas dari buku bahasa inggris bahkan Mimpi
dalam tidur, rutinitas toilet, makan diluar dan kegiatan lainpun saya
tidak pernah lepas dari buku. karena sama seperti teman kos lainnya.
mereka seperti itu. dasar Kutu buku. hehe.. lebih nyiksa lagi jarang
banget nonton tv. teman kami belajar adalah musik. menggunakan speaker
dan mp3 yang saya pinjam dari sahabat saya Redi sampai rusak. maaf red.
punteun maaf pisan bro.
Berhari-hari saya lalui dengan rutinitas yang sama. entah bagaimana, saya sedikit bisa. banyaknya vocabulary yang saya hapalkan karena kewajiban kursus di harvard yang sehari wajib menghapal 100 vocabulary dan memperaktikannya, berarti 2000 an kata (vocabularies) bahasa inggris yang saya hapalkan dalam waktu 1 bulan. dan kewajiban harvard course untuk setiap sabtu berkumpul dalam satu ruangan besar bergabung dengan kelas dan program lainnya untuk bicara dan berdebat bahkan berpidato depan mereka semua. puluhan murid dalam satu ruangan.
Bersama Lurah |
Idolaku Riska Prananda bersama tmn barunya dr kota bogor |
1 bulan sudah saya mengikuti program di Harvard dan SEC. saya dengan si R
memberanikan diri mengikuti ujian praktik dengan turis asing di pantai
kuta bali bersama teman-teman dari program speaking 2 harvard. (speaking
2 harvard 100% english, debate,conversation). 3 hari 2 malam di bali
bersama teman-teman Harvard. pada saat ujian dipantai kuta, my teacher mr. Jhon alias bapak Mujiono hehe... hanya
menunggu dan memperhatikan murid-muridnya dari kejauhan dan berteduh.
tugas murid adalah mencari turis asing untuk berkomunikasi dalam bahasa
inggris selama-lamanya dan tugas Mr. Jhon mengawasi selama ia kehendaki
lalu ia menghampiri muridnya dengan bertanya bagaimana bahasa inggris
murid nya lalu meminta penilaiannya.
Mr. Jhon |
Saya bertemu dengan beberapa bule dari kanada. 30 menit saya
berbicara dan Mr.Jhon menghampiri kami, Alhamdulillah hanya bicara
ringan hehe... namun mereka sangat kaget tidak menyangka bahwa saya
hanya belajar bahasa inggris 1 bulan, padahal 1 diantara mereka
adalah native speaker bahasa inggris di Thailand yang butuh waktu
berbulan-bulan lama agar muridnya mengerti bahasa inggris. saya
ceritakan metode pembelajaran di Indonesia dan mereka takjub
Metode belajar Bahasa Inggris di kampung inggris pare:
1. menghapal vocabulary sebanyak-banyaknya setiap hari
2. praktik dalam debat dan diskusi kelompok setiap sabtu
3. belajar pengucapan baik itu british style ataupun american style
4. pidato dihadapan umum
5. praktik dalam menceritakan keadaan suatu gambar.
6. bahasa pengantar Bahasa inggris tergantung instansi nya dan boarding house nya (kos).
7.retell experience dalam bahasa inggris.
8. membedah grammer, bahkan 1 point grammer tersebut seperti tenses atau gerund bisa di bahas fokus dalam 2 minggu.
Setelah itu mulailah percaya diri saya tumbuh. pada bulan berikutnya Februari-April 2008 saya mengikuti kursus bahasa inggris. mengulangi grammer dan conversation di SEC (privat), FIT centre (privat), Lia Course (umum) dan itu semua fulltime dari pagi hingga menjelang maghrib. sebenarnya banyak tempat kursus yang memiliki keunggulan tersendiri, ada yang fokus dengan pengucapan lafalnya, ada yang terkenal dengan praktik conversationnya, grammernya, vocabulary nya, bahkan ada yang fokus belajar bahasa slank nya.
Waktu ke waktu, satu persatu teman boarding house saya kembali ke kota asal mereka untuk meneruskan cita-cita. ada yang bekerja sebagai pemandu wisata, ada yang meneruskan pendidikan S2, ada yang menikah, ada yang menjadi seorang guru bahasa inggris, ada yang bekerja sebagai Staff TNI untuk komunikasi dengan tentara Asing yang berkunjung, Lurah dan sebagainya. saya sadar bahwa banyak orang pintar dan hebat di Indonesia, di atas langit masih ada langit.
Silih berganti ada yang pulang dan ada pula yang datang. yup.. selalu bertemu orang baru dari sabang - merauke. kembali lagi saya dapat teman-teman baru, ada dari sulawesi, jabar, Jakarta, Bandung bahkan bali. hahaha.. sepertinya saya banyak teman di seluruh Indonesia. lebih ramai lagi pada waktu musim liburan semester, banyak mahasiswa surabaya ataupun siswa liburan dan belajar disana. hihi.. banyak yang cantik.
Pada awal bulan Maret teman saya si R pulang langsung kembali ke Jakarta tanpa ke Bandung terlebih dahulu, teman perjuangan saya telah pergi, kembali saya kehilangan teman share, teman ngopi di kota pare, teman yang gigih atas pendiriannya untuk tidak pernah mencintai saya whakakak... she is one of all my best friends in Bandung. semasa kuliah ia selalu mampir kerumah setiap hari pulang malam kadang tidak pulang, selalu nongkrong, minum, selalu jemput untuk bermain. ia seorang yang hoby jalan, dan bersenang-senang. fiuh... capai mengikuti gaya dia hahaha...
Kadangkala saya dan teman-teman kos mengisi waktu untuk tidak jenuh,
kami pergi keluar berkeliling-keliling kota, nongkrong di tugu pancasila
tempat favorit anak-anak muda sana sambil ngebandrek dan makan kacang
rebus, dan kadangpula jalan-jalan ke situs candi-candi yang ada di
sektiar pare. dan teman jalan kami adalah sepeda Ontel. sepeda tua khas
jawa, selama di Pare sepeda Ontel adalah alat trasportasi saya.
berhari-hari saya menyewa kepada seorang tua tanpa ada jaminan apapun
itu. harga sewa sepeda ontel berkisar dari Rp. 1000 - 5000 per hari.
sangat murah kan. memang benar kehidupan di kota pare sangat murah,
rata-rata harga dari makan nasi pecel lele Rp. 2500 - 3000, ayam
Rp.4000, kopi Rp. 1000, jus buah Rp. 2000 -3000, mie bakso 5000 dan
sebagainya. hanya nasi padang saja yang harganya hampir sama seperti di
kota lainnya.
so excited, yah banyak pengalaman yang tak terlupakan selama tinggal di
pare. jalan ke candi-candi, nongkrong di alun-alun ditemani kopi dan
kacang rebus, dapat ocehan polisi, curi-curi pandang dengan gadisjawa
timur hahaha.... sekarang saya cuma bisa bersyukur atas segalanya.
Pertengahan bulan April 2008, petualangan saya berakhirlah sudah di kota pare desa singgahan, namun petualangan dilanjutkan untuk menimba ilmu di pesantren daerah paiton jawa timur,dekat dengan banyuwangi. perjalanan nekatpun kembali dilakukan. tidak tahu arah ke paiton dan tidak tahu apa nama pesantrennya. namun anehnya pesantren itu sudah ada dibenak saya semenjak berada di pare. dalam perjalanan saya bertanya-tanya kepada orang-orang hanya dengan modal yang ada dibenak saya tanpa tahu menyebutkan nama pesantrennya.
Nekat adalah modal utama.
(dilanjutkan nanti)terimaksh
Pertengahan bulan April 2008, petualangan saya berakhirlah sudah di kota pare desa singgahan, namun petualangan dilanjutkan untuk menimba ilmu di pesantren daerah paiton jawa timur,dekat dengan banyuwangi. perjalanan nekatpun kembali dilakukan. tidak tahu arah ke paiton dan tidak tahu apa nama pesantrennya. namun anehnya pesantren itu sudah ada dibenak saya semenjak berada di pare. dalam perjalanan saya bertanya-tanya kepada orang-orang hanya dengan modal yang ada dibenak saya tanpa tahu menyebutkan nama pesantrennya.
Nekat adalah modal utama.
(dilanjutkan nanti)terimaksh
Rabu, 23 Oktober 2013
senyum selalu hihihi - always smile hihihi
i just wanna invite you to my wordpress
www.kiddysmileyou.wordpress.com
klik us and enjoy it
www.kiddysmileyou.wordpress.com
klik us and enjoy it
Langganan:
Postingan (Atom)